Zhang Hao Pre Debut |
Apapun yang Dia Lakukan, Hampir Selalu Menjadi Nomor Satu
Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang Zhang Hao, pemuda kelahiran 25 Juli 2000 yang terus memperjuangkan keinginannya berkarir di dunia musik. Sebelumnya, dia sudah pernah mendaftar di China University of Geosciences dengan program studi Geologi. Waktu itu, dia mendaftar hanya karena namanya yang terdengar bagus.
Namun, seiring berjalannya waktu, dia menyadari jika program studi tersebut tidak sesuai keinginannya. "Jika kamu melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai setiap hari, itu tidak berbeda dengan berjalan di atas kematian," ujarnya dalam unggahan di salah satu media sosial.
Akhirnya, dia memilih untuk kembali belajar dan menekuni musik. Tentu saja, saat itu cukup berat bagi Hao. "Saat saya pertama kali ke lembaga pelatihan, saya bermain violin dengan sangat buruk. Sampai pelatih menyuruh saya kembali dan melanjutkan kuliah," kata dia. Namun, ucapan itu tidak memengaruhi tekadnya yang kuat untuk belajar musik. Dia semakin intens berlatih violin secara mandiri.
"Lalu, waktu itu, ada teman yang mengajari saya metode tepat untuk belajar violin, sampai akhirnya kemampuan saya berkembang pesat," lanjutnya. Dengan modal tersebut, dia pun mendaftar ujian masuk perguruan tinggi di provinsinya dan berhasil menerima nilai tertinggi. "Saya tidak menyangka bisa mendapat tempat pertama. Kenangan enam bulan yang lalu membuat saya merasa jika tidak ada yang salah dengan pilihan saya," ucap pemuda asli Fujian itu.
Kehidupan kuliahnya berjalan seperti biasa. Dia juga aktif dengan kegiatan menyanyinya, baik di luar maupuun di lingkup kampusnya. Karena kepiawaian dalam bernyanyi dan ketampanannya, dia menjadi incaran banyak mahasiswa perempuan.
Itu juga yang menjadi pertimbangan salah satu perusahaan hiburan ingin merekrutnya untuk menjadi seorang idola. Sayangnya, dia menolak tawaran tersebut dan memilih menyelesaikan pendidikannya.
Meski begitu, usahanya tidak bernah berhenti. Di sela kesibukan kuliahnya, pemuda itu mengikuti latihan tambahan untuk menyanyi dan menari. Dia bahkan bekerja paruh waktu untuk menambah tabungan ketika merantau ke Negeri Ginseng, tempat perusahaan yang menawarinya menyediakan fasilitas training. Mulai dari performer violin sekaligus penyanyi di pernikahan hingga modeling dia lakukan. Selain itu, dia juga aktif berpartisipasi dalam kompetisi menyanyi, yang membuat basis penggemarnya semakin meluas, walaupun dia masih bertitel sebagai mahasiswa pendidikan.
Zhang Hao Pre Debut |
September 2021, Zhang Hao memutuskan untuk menjalani training di Korea Selatan. Sebagai perantau, tentu tidak mudah baginya. Utamanya karena perbedaan bahasa. Namun, karena dia pembelajar yang cepat, dalam waktu satu tahun pun, dia sudah bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Korea.
Hingga, 15 bulan sejak menjalani masa training, Hao berpartisipasi dalam ajang survival pembentukan grup laki-laki di Korea bertajuk Boys Planet. Dalam acara tersebut, 98 peserta dibagi menjadi dua grup, yakni grup Korea (K Group) dan grup global (G group). Sebagai pendatang dari luar negeri, Hao bergabung dengan G Group.
Meskipun belum terlalu lama bergabung dengan perusahaan, performanya sangat bisa bersaing dengan rekan-rekannya. Saat star level test, dia berhasil mendapatkan all star, nilai tertinggi di tahap itu. Tentu, dia tidak berhenti berlatih. Hingga, saat signal song test, Hao berhasil mempertahankan nilainya dan berhasil menjadi center untuk grup global.
Tantangan demi tantangan terus diberikan. Tantangan pertama, yakni K vs G Group Battle. Di dalam tantangan itu, Hao terpilih oleh rekannya untuk membawakan Kill This Love milik Blackpink. Dalam proses menciptakan performa yang mengagumkan, peran Hao sebagai leader dan main vocal sangat dibutuhkan.
Pengalamannya sebagai mahasiswa pendidikan dan guru pun dimanfaatkan dengan baik, utamanya dalam meningkatkan kepercayaan diri rekan timnya. "Walaupun bagianmu tidak banyak, kami akan berusaha membuatmu tetap terlihat," ucapnya kepada salah satu rekannya.
Hingga, penampilan Hao beserta timnya berhasil membawa kemenangan. Bahkan, menjadi satu-satunya G Group yang berhasil memenangkan misi melawan K Group. Perhitungan suara yang diperoleh Hao pun menjadi yang terbanyak di antara rekan satu timnya. Kemudian, saat pengumuman suara yang pertama, dia berhasil memperoleh peringkat kelima.
Berlanjut ke misi kedua, yakni Dual Position Battle. Untuk misi itu, Hao memilih Vocal & Rap sesuai spesialisasi utamanya, dengan lagu berjudul Tomboy milik G(I-dle). Tidak mendapat peran menonjol di dalam tim membuatnya sempat kehilangan kepercayaan diri. Namun, karena semangat dari sahabatnya, dia berhasil melewati masa sulit itu. Ide-ide untuk membuat penampilan semakin menarik terus bermunculan.
Hingga saat penampilan Hao dan timnya dimulai, Hao kembali berhasil meraih poin terbanyak di grupnya. Bahkan, poin grupnya pun menjadi yang terbanyak di antara tim yang mengambil Vocal & Rap. Penggemarnya semakin bertambah seiring dengan perkembangan penampilannya. Hingga, saat pengumuman peringkat yang kedua, dia berhasil meraih peringkat kedua.
Kemudian, misi ketiga pun dimulai. Misi ini bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Yakni harus membuat performance dengan lagu baru khusus tim mereka. Setelah berbagai proses, Hao pun akhirnya mendapat peran sebagai leader dan center untuk lagu Over Me.
Seperti sebelum-sebelumnya, Hao selalu ingin anggota timnya bersinar dengan cara masing-masing. "Saya ingin semua member bersinal. Sebagai leader, saya ingin menggandeng mereka dan maju bersama," ucapnya. Alhasil, penampilan Hao dan rekan-rekannya sangat luar biasa. Semua anggotanya bersinar dengan cara masing-masing.
Lagi-lagi, dia memperoleh poin terbanyak, baik individu maupun tim. Basis penggemarnya tentu semakin besar. Saat pengumuman peringkat yang ketiga, dia berhasil mempertahankan peringkatnya di nomor dua.
Dengan semua pencapaiannya, dia berhasil lolos ke babak final. Yakni penentuan dirinya bisa memulai karirnya sebagai grup idola atau berlatih lagi dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Dalam final, tentu ada misi. Kali ini, dia memilih lagu berjudul Jelly Pop.
Setelah melalui proses, dia akhirnya bisa kembali menjadi center untuk lagu tersebut. Penampilannya tidak perlu diragukan lagi. Meski tidak terdapat pengambilan poin untuk penampilan final, dia tetap totalitas menunjukkan kepiawaiannya dalam bernyanyi dan menari. Dengan basis penggemar yang semakin besar, secara mengejutkan, dia berhasil meraih peringkat pertama dan menjadi center untuk grup yang diberi nama ZEROBASEONE.
Zhang Hao at TMA 2023 (cr. HAORISE_725 on twitter) |
Namun, akan lebih tepat jika pemuda itu memperoleh pencapaiannya melalui keberanian dan usahanya sendiri, serta dukungan dari orang-orang di sekitarnya. "Kamu harus lebih berani lagi, berani menerima segala kemungkinan yang terjadi," kata dia dalam sebuah interview majalah yang diterjemahkan oleh basis penggemar di Indonesia.
Comments
Post a Comment